Freelancer Tips Menghadapi Employer "Rewel"

Employer "rewel" adalah sosok yang pasti Anda temui jika Anda terjun ke dunia Freelancing. Memang tidak semua employer "rewel", tapi jika Anda menemui yang seperti itu, di sini saya ulas beberapa tips dari saya menurut pengalaman pribadi agar Anda tetap profesional dan tetap dihargai oleh mereka.

Mari kita luruskan definisi "rewel", karena sebenarnya ada 2 macam employer "rewel". Tipe Pertama adalah orang yang sangat teliti dan memang sudah menyebutkan syarat-syarat dia sebelum akhirnya dia memutuskan untuk memberikan pekerjaan/proyeknya kepada kita (freelancer). Orang yang seperti ini dalam pandangan saya tetap sebagai employer yang profesional. Mereka sangat "perfeksionis" dan menginginkan yang terbaik serta selalu memastikan pekerjaan yang kita buat untuknya bisa berfungsi atau digunakan sebagaimana dia perlukan. Mereka adalah orang yang berpengalaman dan benar-benar menguasai atas apa yang sebenarnya mereka cari dan inginkan sehingga perhitungan mereka akan hasil akhir yang diharapkan tidak akan meleset jauh dari rancangan awal. Bagi kita freelancer tentunya orang-orang yang seperti ini sangatlah kita harapkan, karena akan lebih mudah bagi kita menginterpretasikan dan mewujudkan keinginan mereka. Semuanya jelas, dan biasanya mereka bisa memberi solusi atau bahkan rela merubah strategi rancangan awalnya demi hasil akhir yang lebih mudah untuk kita wujudkan.

Ciri-ciri employer seperti ini:

  1. Biasanya menjelaskan dengan lengkap dan detil akan apa yang mereka inginkan dari awal hingga akhir.
  2. Project description yang mereka buat panjang dan lengkap, tapi employer yang lebih pro akan menjelaskan dengan kata-kata yang sesingkat mungkin tapi jelas sekali maksudnya.
  3. Sebelum mereka memberikan proyeknya kepada Anda, mereka akan bertanya beberapa hal yang esensial yang berhubungan dengan proyek.

Tipe kedua adalah employer "rewel" yang "menggampangkan segala sesuatunya dan maunya macam-macam, mereka mengira semua bisa dengan mudah dilakukan dan biasanya mereka kurang perhitungan matang karena sebenarnya mereka tidak tahu atau belum mengerti akan apa yang mereka minta kepada freelancernya. Employer seperti ini selalu membuat kita terjebak, karena tetap saja mereka sebagai seorang employer mempunyai hak untuk menahan milestones payment dan tidak mau merilisnya sebelum mereka puas mendapatkan apa yang mereka inginkan. Hati-hati dengan yang seperti ini, banyak freelancer menyerah dan meninggalkan pekerjaannya sehingga membuat reputasi freelancernya menjadi buruk (raport merah). Dengan polosnya mereka akan menuliskan review negatif dan tidak merasakan apa yang menjadi kesalahan mereka.

Ciri-ciri employer seperti ini:
  1. Pada project description, mereka akan menuliskan bahwa pekerjaan ini super mudah / super easy / hanya perlu beberapa menit untuk expert / dll... dengan tujuan agar bid yang masuk bisa sangat murah.
  2. Project description singkat, memancing, mengatakan sedikit pekerjaan, murah, dsb... tapi setelah kita accept dan deal dengan harga, ternyata pekerjaannya "membengkak".
  3. Tidak banyak tanya/kirim pesan, langsung award proyek, dengan berharap akan bertemu dengan freelancer profesional yang akan merasa terpaksa menyelesaikan pekerjaan sesulit apapun dan sebanyak apapun itu demi melindungi reputasi.

Bagaimana menghadapi mereka?

image source: www.linkedin.com/pulse/20140622173751-35189891-10-customer-service-basics-for-doctor-s-offices

Untuk employer "rewel" tipe pertama, kita harus teliti sebelum menerima pekerjaan, pastikan bahwa kita benar-benar memahami dan bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan harapan si employer. Di awal diskusi, berikan contoh "mockup" sample yang menggambarkan hasil akhir dan diskusikan sampai si employer mengiyakan dan setuju. Dengan menyetujui itu, tidak akan ada salah paham lagi di akhir proyek ketika pekerjaan kita selesaikan dan kita kirim kepada dia. Bahkan sering kali saya accept proyeknya apabila pekerjaannya sudah selesai sesuai dengan harapan si employer (tentunya dengan kondisi "terkunci") selain memastikan bahwa mereka sudah membuat pembayaran milestones. Apabila dia masih minta tambahan ini dan itu, maka dia akan merasa bahwa ada tambahan biaya yang perlu dia keluarkan lagi (biasanya seorang yang pro akan seperti itu). Dengan senang hati dia akan menawarkan untuk memberi lebih untuk pekerjaan ekstra yang dia minta di akhir proyek atau biasanya mereka menambahkan bonus ketika merilis milestones payment.

Untuk employer "rewel" tipe kedua, kita harus lebih "rewel" daripada dia. Anggap saja kita sudah berusaha teliti dan selalu menanyakan atau meminta konfirmasi kepastian hasil akhir kepada mereka, seringkali mereka tidak menjawab atau lama sekali baru menjawab. Mereka seringkali beralasan sibuk, belum ada waktu... lho? terus gimana nih proyeknya? Nah, jika mereka beralasan, terus usaha mengirim pesan dengan beralasan bahwa proyek dateline singkat atau akan habis waktunya, dan akan berpengaruh pada reputasi kita. Percaya atau tidak dengan mengatakan "Please Help!" akan sangat membantu. Biasanya mereka akan merasa tidak enak dan merasa malu dan akhirnya menjawab apa adanya dengan detil yang tentunya apa adanya juga. Kalau sudah terlanjur menerima proyek (dengan asumsi milestones payment sudah dibuat oleh employer), maka mau tidak mau kita harus kejar sampai proyek selesai dengan tuntas, paling tidak sampai employer tersebut merilis milestones payment. Kerjakan apa yang diminta dan pastikan dia mengerti apa yang akan kita berikan. Setelah pekerjaan selesai biasanya dia akan minta tambah ini dan itu lagi, perbaikan di sini dan di situ, dsb dan kalau itu terjadi, ingatkan lagi bahwa dia sudah deal di awal diskusi dan berikan alasan (tetap dengan sopan) bahwa Anda tidak punya waktu lagi karena harus mengurus proyek lainnya. Mohonlah agar diselesaikan di sini saja dan karena memang yang Anda kerjakan sudah sesuai dengan diskusi awal. Di akhir proyek, setelah milestones payment dirilis, kita tidak bisa berharap banyak agar mereka mempostingkan review/ulasan positif untuk kita setelah pembayaran, tapi tidak semua juga seperti itu lagipula akan riskan bagi kita jika akhirnya dia memberi nilai negatif untuk kita (meskipun akhirnya dibayar).

Sebaiknya tetap menggunakan message system (chat) yang disediakan pihak situs webnya, karena apabila akhirnya berakhir dengan Dispute (Persengketaan), maka bukti-bukti diskusi akan sangat berguna dan menguatkan kita agar bisa memenangkan sengketa selain tentunya hasil file pekerjaan yang sudah kita selesaikan.

No comments:

Post a Comment